Kamis, 30 April 2015

JAMUR MERANG, Prospek Usaha Yang Gemilang



Jamur merang merupakan salah satu jamur konsumsi yang paling banyak diminati oleh masyarakat saat ini. Selain rasanya yang lezat dan tekstur yang kenyal, jamur merang yang memiliki bahasa latin Volvariella Volvaceae ini mengandung protein yang sangat tinggi dibandingkan dengan tumbuhan – tumbuhan umum lainya namun tidak melebihi protein hewani yang dikandung oleh ikan, daging, dan telur. Banyak yang menggunakan jamur sebagai alternative pengganti daging oleh para Vegetarian , serta sebagai makanan pelangsing karena kandungan kalori dan kolesterolnya yang tinggi.

Apakah jamur merang benar-benar dapat dikonsumsi??? Mungkin ada beberapa yang sangsi untuk mengkonsumsi jenis jamur ini. Pada dasarnya, jamur yang edible (dapat dimakan) adalah jamur yang bersifat saprofit atau hidup dari senyawa organik yang telah mati. Mereka umumnya tumbuh pada media yang merupakan sumber selulosa, misalnya pada tumpukan merang, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, de-es-be. Namun jangan menganggap semua jamurkonsumsi (Jamur Tiram dan jamur kuping) tidak mengandung racun, pada usia jamur yang yang terlalu lanjut ataupun perubahan warna dan tekstur pada jamur dapat mempengaruhi kelayakan jamur untuk dikonsumsi. Pada intinya, kita tetap harus cermat dan teliti untuk mengenali jamur mana yang bisa dikonsumsi ataupun tidak. Cicipilah terlebih dahulu sepotong jamur tersebut meskipun pada faktanya jamur itu aman untuk dikonsumsi, karena toh kehati-hatian tidak akan merugikan kita.

Jamur merang telah dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1995 dan dimuali sejak sebelum abad ke -18 di Cina. Dewasa ini, tuntutan akan permintaan jamur merang kian meningkat seiring melesatnya pamor jamur konsumsi dikalangan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak yang mulai beralih pada pembudidayaan jamur merang. Faktanya, Jamur merang memang menjanjikan prospek yang gemilang dengan modal yang ringan namun hasilnya sangat menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis usaha budidaya jamur merang yang di tulis oleh para pakarnya. Oleh karena itu, Banyak yang mulai membudidayakan jamur merang di daerah-daerah hampir diseluruh bagian di Indonesia dengan cara yang berbeda-beda meskipun pada dasarnya memiliki konsep dasar yang sama. Para petani jamur harus selalu menambah ilmu pengetahuan mengenai kiat-kiat untukmeningkatkan produksi jamur merang agar produksinya tetap stabil dan baik sehingga konsumen menjadi semakin cinta dengan jamur merang dan mensejahterakan para petani jamur. Apabila hasil produksi jamur merang bagus dan segar, maka akan sangat mudah dibuat macam-macam olahan makanan yang mampu meningkatkan selera makan masyarakat.

Jadi, apakah anda juga tertarik untuk menjadi salah satu PEMBUDIDAYA JAMUR MERANG???
Anda bisa membuktikan keuntungan hasilnya dengan mencoba nya sendiri dirumah, jangan lupa untuk membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan tentang TEKNIK BUDIDAYA JAMUR MERANG dan berkonsultasi dengan ahlinya.

keyword: jamur Merang, Jamur Konsumsi, Budidaya Jamur Merang

By: LINTANG AGRO FARM

Minggu, 19 April 2015

KIAT MENINGKATKAN PRODUKSI JAMUR MERANG



Selayaknya merawat tumbuhan yang berklorofil, jamur merang juga memerlukan perawatan intensif untuk menjaga kualitas hasil produksi. Beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan demi tercapainya produksi maksimum pada jamur merang hingga 30-35 % berat basah media adalah :
1.    A. Suhu
Usahakan kumbung bersuhu tidak lebih dari 38o C atau kurang dari 30o C yakni antara 32-38o C. Mengapa? Karena pada suhu dibawah 30o C akan mengakibatkan bentuk tubuh jamur yang tak sempurna karena proses tumbuhnya yang cepat. Batang jamur akan memanjang dan kurus,serta  payung akan lebih cepat terbuka. Jika suhu berada diatas 38o C tubuh jamur akan tumbuh kerdil dan payungnya keras. Bahkan gulma Coprinus akan tumbuh subur jika  suhu mencapai 40o C.
Lalu bagaimana cara mengatasi kelebihan suhu pada kumbung??? Yang bisa anda lakukan adalah membuat aerisasi yang baik dengan membuka jendela kumbung depan dan belakang untuk beberapa saat.

2.    B. Kelembapan udara
Pertumbuhan jamur yang optimum adalah pada kelembapan 65% untuk miselium dan 80-85% untuk tubuh buah. Bagaimana jika kelembapan udara (relatif humidity/Rh) terlalu tinggi dan terlalu rendah??
Jamur merang akan mudah busuk, berwarna kecoklatan, cepat layu dan basah saat kelembapan udara antara 95-100%. Sebaliknya, kelembapan rendah dibawah 80% akan membuat jamur tumbuh dibawah media merang, kecil bertangkai panjang dan payung jamur mudah terbuka.

3.    C. Oksigen
Seperti halnya manusia, jamur merang juga membutuhkan oksigen (O2) untuk tumbuh kembang yang baik. Saat miselium berkembang, kebutuhan akan oksigen tidak terlalu besar, namun pada saat stadia pembentukan tubuh terbentuk maka aerisasi (aliran Udara) terutama oksigen sangat dibutuhkan.
Usahakan kumbung jamur terpenuhi akan oksigen yang cukup, karena apabila oksigen dalam kumbung mengalami kekurangan akan menyebabkan payung menjadi kecil dan cenderung untuk mudah pecah, bentuk tubuh buahnya pun menjadi abnormal. kekurangan oksigen yang ekstrim dapat diketahui apabila seseorang yang masuk kedalam kumbung mengalami ketidaksadaran diri (pingsan) hanya beberapa menit saja berada didalam.
Suhu dan kelembapan udara dapat diatur kembali dengan membuka jendela kumbung selama 1- 2 jam.

4.    D. Karbondioksida
Adanya konsentrasi karbondioksida (CO2) dalam kumbung akan membahayakan dan menghambat produksi jamur merang. Akumulasi karbondioksida sampai 5% menyebabkan jamur tidak pernah membentuk tubuh buah. Sementara itu, konsentrasi karbondioksida mendekati 1% menyebabkan tubuh buah akan memanjang (etiolasi) dan payungnya kecil.
Mengurangi konsentrasi karbondioksida dalam kumbung dapat dilakukan dengan cara membuka jendela kumbung sehingga terjadi aliran udara, terutama pada stadia pemeliharaan. Namun, suhu dan kelembapan udaranya harus tetap dipertahankan optimum.

5. E.    Cahaya
Hindarilah cahaya matahari langsung, namun bukan berarti jamur merang tidak membutuhkan cahaya. Cahaya matahari tidak langsung sangat dibutuhkan untuk menginisiasi (memicu) pembentukan primordia atau tubuh buah yang kecil dan untuk menstimulasi pemancaran spora.
Umumnya spora cendawan atau jamur bersifat positif fotografik (tertarik cahaya) dan memancarkan sporanya ke arah cahaya. Ini berarti pemasukan cahaya hanya sedikit dan tidak lama (1-2 jam) pada 5-6 hari setelah peletakan bibit dan 2-3 hari setelah periode panen pertama.

6.    F. Derajat keasaman
Miselium jamur atau cendawan dapat tumbuh pada kisaran derajat keasaman (pH) media 5,0 – 8,0. Untuk jamur merang, pH optimum media harus sekitar 6,8 – 7,0. Oleh karena itu, kompos jamur merang biasanya masam (pH dibawah 6) sehingga perlu diberi kapur agar pH-nya naik. Jika pH terlalu tinggi (lebih dari 7), tubuh buah jamur tidak berkembang baik. Dengan mengatur pH yang optimum untuk jamur merang sebenarnya sekaligus mengurangi pertumbuhan gulma jamur seperti Coprinus.

7.  G.   Sanitasi dan Higienis
Kumbung jamur yang tertutup tidak berarti selalu terhindar dari kontaminasi hama dan gulma sehingga setiap petani sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan pada rumah jamur tersebut. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1)    Pintu dan jendela kumbung harus bisa ditutup rapat. Gunakan kasa nyamuk pada jendela agar udara yang masuk dan keluar dapat tersaring dengan baik
2)     Gunakan keset (foam) yang setiap pagi dibasahi Sdengan karbol 2% atau kloroks 2%.
3)    etelah membersihkan kumbungdari kotoran atau sisa merang/kapas/dedak sangat diperlukan untuk melakukan sterilisasi kumbung setiap hari. Sterilisasi dilakukan dengan penyemprotan larutan formalin, gunakan penutup hidung dan jangan masuk kedalam kumbung karena formalin sangat beracun dan mematikan. Bila tidak dapat menjaga kesehatan diri, sebaiknya jangan memakai formalin, tetapi kloroks 2%.
4)    Amati selalu ruang di dalam maupun disekitar kumbung agar terhindar dari lalat, tungau, dan tikus. Lalat dan tungau dapat membawa spora kontaminan. Ayam pun jangan sampai masuk kedalam kumbung.
5)    Selalu cuci tangan dan kaki, berpakaian bersih, serta perlakukan dengan kasih sayang selama pemeliharaan jamur. Artinya, jangan menyiram, membersihkan, atau memetik jamur dengan cara kasar.
6)    Hindari keluar masuk kumbung terlalu sering, apalagi pindah dari kumbung satu ke kumbung lain. hal ini akan mempercepat terjadinya pencemaran. Mulailah meLakukan pemeriksaan kumbung dari stadia jamur yang paling muda penanamannya.
7)    Buanglah kompos dan bibit yang sudah jatuh ketanah, jangan dikembalikan pada rak lagi.
8)    Segera lakukan pemetikan pada jamur yang payungnya sudah mulai berkembang  atau baru pecah agar terhindar dari pemencaran spora.
9)    Gunakanlah keranjang atau wadah yang bersih dan selalu dicuci agar terhindar dari kontaminasi hama.
10) Berikan perhatian yang intensif pada kebersihan kumbung saat menyiram, memanen, dan membersihkan gulma.


Mari saling bertukar ilmu dan pengalaman jika anda berminat dengan usaha jamur konsumsi maka segera hubungi kami di:
Cp:081-222222-825
BBM: 7f8be693
Blog: lintangagrofarm.blogspot.com
address: pc.8 Raman Aji, kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur