Senin, 26 Januari 2015

TEKNIK DASAR BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Assalamu’alaikum…wr.wb.
Sebelumnya kami ingin memberikan selamat datang dan terimakasih kepada anda yang membuka dan membaca artikel ini, karena anda akan mengenal beberapa tips menganai teknik dasar budidaya jamur tiram. Mungkin anda tidak sengaja menemukan atau memang sedang mencari artikel terkait pembudidayaan jamur tiram. Apapun latar belakang tujuan anda, yang pasti anda sudah memulai langkah yang baik dengan memperkenankan diri membaca artikel singkat ini.
Baik, jika anda adalah pemula ataupun anda seorang yang telah berpengalaman dibidangnya kami sekedar ingin berbagi pengalaman dengan apa yang telah kami lakoni selama ini mengenai pembudidayan jamur konsumsi khusunya jamur tiram. Jamur tiram yang seperti kita ketahui bahwa kehadirannya sangat disambut hangat oleh para konsumen dan memiliki tempat tersendiri dihati masyarakat, serta sangat membantu perekonomian masyarakat luas karena pembudidaya jamur membuka peluang  pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya, jadi secara otomatis pengusaha budidaya jamur telah membantu Negara meminimalisir pengagguran di Indonesia.
Selamat sekali lagi untuk anda karena anda masih membaca artikel ini, Dalam budidaya jamur tiram ada beberapa syarat dan tekhnik khusus yang harus diketahui dan dikuasai supaya pembudidayaan berkembang sesuai dengan harapan khususnya wajib diketahui bagi para pemula.
Berikut adalah beberapa teknik dasar  memulai budidaya jamur tiram:
1.     Seleksi bibit/baglog
 
Jika anda memulai usaha dengan membeli bibit langsung dalam kemasan yang sudah siap rawat atau lebih dikenal dengan nama BAGLOG/BEDLOG yakni media tempat tumbuhnya jamur yang berisi serbuk kayu berkualitas yang telah di inokulasi dan berisi mycellia yang rata. Dalam membeli baglog, harus memilih baglog yang berkualitas dan di inokulasi dari bibit yang berkualitas pula sebagai jaminan mutu benih jamur. Baglog yang bagus ditandai dengan tumbuhnya mycelia tipis merata diseluruh bagian baglog. Baglog uasahakan jangan terlalu keras dan micellia tidak terlalu tebal agar jamur mudah tumbuh.
2.    Kumbung/ rumah jamur

 
Jamur perlu memiliki tempat untuk tinggal sebagai rumah supaya dia terjaga dan terlindungi dari cahaya matahari langsung dan sirkulasi udara yang berlebihan. Kumbung cukup dibuat secara sederhana yakni berdindingkan bamboo dan beratapkan daun nipah saja. Usahakan bilik untuk tidak terlalu rapat supaya cahaya dan sirkulasi udara yang masuk sesuai dengan kebutuhan.


3.    Penyusunan baglog

Menyediakan tempat yang nyaman dan baik untuk baglog sangat disarankan agar memudahkan perawatan dan pemanenan. Jarak ideal antara rak sekitar 80 cm – 100 cm. tingginya sesuai dengan jumlah baglog yang dimiliki oleh pembudidaya. Dengan diameter baglog yang rata-rata 12 cm biasanya baglog disusun hingga 14 – 16 tumpuk. Baglog siap di susun setelah berumur 10 – 20 hari dari inokulasi atau micellia dalam baglog tumbuh hingga 10 – 50 %.

4.    Pemeliharaan / perawatan baglog sebelum panen
Setelah baglog tersusun rapi dalam rak, tunggu hingga micellia tumbuh merata pada baglog yakni 80 – 100 % baru kemudian penutup (kapas) baglog dapat dibuka . setelah kira- kira 3 – 5 hari, maka lakukanlah hal-hal berikut ini:
a.    Semprot/siram baglog dengan handsprayer dan lantai dapat disiram dengan selang. Lakukan pada sore hari.
b.    Ulangi hal diatas pada pagi hari apabila keadaan cuaca sekitar cukup panas atau baglog mulai terlihat sedikit kering. Lakukan hingga tunas-tunas jamur mulai tumbuh. Biasanya setelah 5-10 hari perawatan.
c.    Jika banyak air yang menggenang pada lantai dan baglog, maka buanglah segera dan pada baglog tersebut tusuklah dengan lidi agar air cepat keluar dan baglog terhidar dari kebusukan karena terlalu lembab.
d.    Selama masa perawatan berlangsung, buatlah rumah jamur selalu lembab dengan menyiramkan air pada lantai secara rutin.
e.    Hentikan penyemprotan dan penyiraman pada baglog apabila jamur mulai tumbuh merata agar jamur tidak menyimpan kadar air yang berlebihan dan terhindar dari kebusukan.
f.    Pastikan kondisi ruangan tetap lembab dengan menyiramkan air kelantai sesekali saja jika memang kondisi benar-benar diperlukan.
5.    Perawatan baglog pasca panen
Setelah jamur tumbuh dan dapat dipanen pertamakali, maka kondisi baglog harus terus diperhatikan agar jamur terus menghasilkan tunas yang bagus. Hal-hal berikut sangat wajib untuk disimak dan diperhatikan:
a.    Bulan pertama: pasca panen jamur pertama, baglog belum terlalu membutuhkan perawtan extra namun jangan sampai dibiarkan begitu saja. Menjaga kebersihan baglog dari sisa panen harus sangat diperhatikan dan menyemprot nya setiap kali panen usai dilakukan. Hindari menyiram baglog sebelum panen Karena akan sangat mempengaruhi kadar air pada jamur.
b.    Bulan ke dua dan ketiga: pada bulan-bulan ini, perobekan pada bagian belakang baglog yang membentuk huruf V dengan silet harus dilakukan untuk memancing tumbuhnya tunas jamur. Kira-kira sekitar 1-2 cm sambil mencongkel media dalam baglog. Lalu, diamkan hingga 3-5 hari hingga micellia menutupi seluruh bagian baglog yang luka dan penyemprotan mulai dilakukan lagi hingga beberapa kali jika kondisi cuaca sangat panas atau kering. Hal ini untuk memicu tunas-tunas jamur tumbuh lagi. Catatan ( perobekan ini dapat diperbanyak sesuai dengan permintaan pasar).
c.    Bulan ke empat dan seterusnya: memasuki bulan ini, baglog mulai membuthkan perawatan yang ekstra untuk menjaga baglog tetap memproduksi secara maksimal. Berikut adalah hal-hal yang perlu anda lakukan secara intensif terhadap baglog:
1.     Kontrollah baglog satu per satu dan pastikan baglog bersih dari kotoran apapun, Terutama oleh ulat kayu. Jika kondisi ulat kayu sudah tidak memungkinkan untuk dibersihkan secara manual, maka boleh menggunakan insektisida dengan system semprot siram, artinya setelah dilakukan penyemprotan pada sore hari maka pada pagi harinya harus disiram dengan air. Namun, akan lebih baik jika ulat kayu dapat dicegah sedini mungkin sebelum menjalar lebih banyak.
2.    Untuk menjaga hasil panen tetap dalam kondisi yang bagus maka penyemprotan pada bulan ke4 dan selanjutnya perlu diambahkan nutrisi. Bahan-bahan nutrisi:
1.     Air rendaman beras/ rendaman bekatul
2.    Gula pasir 4 Sdm
3.    Urea 1 Sdm per 20 Ltr air
3.    Saat hasil panen jamur menurun atau baglog terlihat kering , lakukan penyemprotan dengan nutrisi setiap sore hari untuk memastikan baglog selalu dalam kondisi baik. Ingat, hanya saat kondisi baglong kering.
6.    Penanganan pasca panen

Satu hal penting saat anda akan memanen hasil produksi adalah pastikan bahwa anda memetik jamur pada pertengahan usianya, yakni sebelum jamur benar-benar mekar sempurna. Pemetikan dilakkan dengan cara DITEKAN dan DIPUTAR perlahan. Usahakan jangan sampai menarik jamur karena akan merusak baglog dan media pada leher baglog tidak terputus.
Segera setelah pemanenan, jamur harus langsung segera dipasarkan ke tangan konsumen agar produk jamur masih segar dan baik untuk diolah.


Demikian beberapa teknik pembudidayaan jamur konsumsi, khususnya untuk jamur tiram. Panduan ini di tulis berdasarkan pengalaman lapangan pada usaha kami sendiri LINTANG AGRO FARM yang melayani pembibitan, pembudidayaan, dan menyuplai jamur konsumsi (jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping). Sebagai manusia biasa, pastinya kami tak luput dari kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan teknik dasar pembudidayaan ini. Kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan pembudidaya yang lain akan sangat kami terima dengan hangat. Semoga cuplikan kecil ini dapat membantu anda dan kita semua dalam langkah awal membudidayakan jamur tiram.
Selamat mencoba budidaya jamur tiram yang membuka peluang usaha besar bagi siapapun yang berniat untuk membuka keran rezekinya sendiri..
Mari kita bersama-sama sukseskan program pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di negeri ini.
Wa’alaikumsalam…wr.wb.

Salam hangat dari kami…
Keluarga besar LINTANG AGRO FARM industry.


Cp:081222222825

BBM: 7f8be693

Fanpage: Lintang agro farm

Blog: lintangagrofarm.blogspot.com

address: pc.8 Raman Aji, kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar