Selayaknya
merawat tumbuhan yang berklorofil, jamur merang juga memerlukan perawatan
intensif untuk menjaga kualitas hasil produksi. Beberapa hal yang sangat
penting untuk diperhatikan demi tercapainya produksi maksimum pada jamur merang
hingga 30-35 % berat basah media adalah :
1. A. Suhu
Usahakan
kumbung bersuhu tidak lebih dari 38o C atau kurang dari 30o C
yakni antara 32-38o C. Mengapa? Karena pada suhu dibawah 30o
C akan mengakibatkan bentuk tubuh jamur yang tak sempurna karena proses
tumbuhnya yang cepat. Batang jamur akan memanjang dan kurus,serta payung akan lebih cepat terbuka. Jika suhu
berada diatas 38o C tubuh jamur akan tumbuh kerdil dan payungnya
keras. Bahkan gulma Coprinus akan tumbuh subur jika suhu mencapai 40o C.
Lalu
bagaimana cara mengatasi kelebihan suhu pada kumbung??? Yang bisa anda lakukan
adalah membuat aerisasi yang baik dengan membuka jendela kumbung depan dan
belakang untuk beberapa saat.
2. B. Kelembapan
udara
Pertumbuhan
jamur yang optimum adalah pada kelembapan 65% untuk miselium dan 80-85% untuk
tubuh buah. Bagaimana jika kelembapan udara (relatif humidity/Rh) terlalu tinggi dan terlalu rendah??
Jamur
merang akan mudah busuk, berwarna kecoklatan, cepat layu dan basah saat
kelembapan udara antara 95-100%. Sebaliknya, kelembapan rendah dibawah 80% akan
membuat jamur tumbuh dibawah media merang, kecil bertangkai panjang dan payung
jamur mudah terbuka.
3. C. Oksigen
Seperti
halnya manusia, jamur merang juga membutuhkan oksigen (O2) untuk
tumbuh kembang yang baik. Saat miselium berkembang, kebutuhan akan oksigen
tidak terlalu besar, namun pada saat stadia pembentukan tubuh terbentuk maka
aerisasi (aliran Udara) terutama oksigen sangat dibutuhkan.
Usahakan
kumbung jamur terpenuhi akan oksigen yang cukup, karena apabila oksigen dalam
kumbung mengalami kekurangan akan menyebabkan payung menjadi kecil dan
cenderung untuk mudah pecah, bentuk tubuh buahnya pun menjadi abnormal. kekurangan
oksigen yang ekstrim dapat diketahui apabila seseorang yang masuk kedalam
kumbung mengalami ketidaksadaran diri (pingsan) hanya beberapa menit saja
berada didalam.
Suhu
dan kelembapan udara dapat diatur kembali dengan membuka jendela kumbung selama
1- 2 jam.
4. D. Karbondioksida
Adanya
konsentrasi karbondioksida (CO2) dalam kumbung akan membahayakan dan
menghambat produksi jamur merang. Akumulasi karbondioksida sampai 5%
menyebabkan jamur tidak pernah membentuk tubuh buah. Sementara itu, konsentrasi
karbondioksida mendekati 1% menyebabkan tubuh buah akan memanjang (etiolasi)
dan payungnya kecil.
Mengurangi
konsentrasi karbondioksida dalam kumbung dapat dilakukan dengan cara membuka
jendela kumbung sehingga terjadi aliran udara, terutama pada stadia
pemeliharaan. Namun, suhu dan kelembapan udaranya harus tetap dipertahankan optimum.
5. E. Cahaya
Hindarilah
cahaya matahari langsung, namun bukan berarti jamur merang tidak membutuhkan
cahaya. Cahaya matahari tidak langsung sangat dibutuhkan untuk menginisiasi
(memicu) pembentukan primordia atau tubuh buah yang kecil dan untuk menstimulasi
pemancaran spora.
Umumnya
spora cendawan atau jamur bersifat positif fotografik (tertarik cahaya) dan
memancarkan sporanya ke arah cahaya. Ini berarti pemasukan cahaya hanya sedikit
dan tidak lama (1-2 jam) pada 5-6 hari setelah peletakan bibit dan 2-3 hari
setelah periode panen pertama.
6. F. Derajat
keasaman
Miselium
jamur atau cendawan dapat tumbuh pada kisaran derajat keasaman (pH) media 5,0 –
8,0. Untuk jamur merang, pH optimum media harus sekitar 6,8 – 7,0. Oleh karena
itu, kompos jamur merang biasanya masam (pH dibawah 6) sehingga perlu diberi
kapur agar pH-nya naik. Jika pH terlalu tinggi (lebih dari 7), tubuh buah jamur
tidak berkembang baik. Dengan mengatur pH yang optimum untuk jamur merang sebenarnya
sekaligus mengurangi pertumbuhan gulma jamur seperti Coprinus.
7. G. Sanitasi
dan Higienis
Kumbung
jamur yang tertutup tidak berarti selalu terhindar dari kontaminasi hama dan
gulma sehingga setiap petani sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan
pada rumah jamur tersebut. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1) Pintu
dan jendela kumbung harus bisa ditutup rapat. Gunakan kasa nyamuk pada jendela
agar udara yang masuk dan keluar dapat tersaring dengan baik
2) Gunakan keset (foam) yang setiap pagi dibasahi
Sdengan karbol 2% atau kloroks 2%.
3) etelah
membersihkan kumbungdari kotoran atau sisa merang/kapas/dedak sangat diperlukan
untuk melakukan sterilisasi kumbung setiap hari. Sterilisasi dilakukan dengan
penyemprotan larutan formalin, gunakan penutup hidung dan jangan masuk kedalam
kumbung karena formalin sangat beracun dan mematikan. Bila tidak dapat menjaga
kesehatan diri, sebaiknya jangan memakai formalin, tetapi kloroks 2%.
4) Amati
selalu ruang di dalam maupun disekitar kumbung agar terhindar dari lalat,
tungau, dan tikus. Lalat dan tungau dapat membawa spora kontaminan. Ayam pun
jangan sampai masuk kedalam kumbung.
5) Selalu
cuci tangan dan kaki, berpakaian bersih, serta perlakukan dengan kasih sayang
selama pemeliharaan jamur. Artinya, jangan menyiram, membersihkan, atau memetik
jamur dengan cara kasar.
6) Hindari
keluar masuk kumbung terlalu sering, apalagi pindah dari kumbung satu ke
kumbung lain. hal ini akan mempercepat terjadinya pencemaran. Mulailah
meLakukan pemeriksaan kumbung dari stadia jamur yang paling muda penanamannya.
7) Buanglah
kompos dan bibit yang sudah jatuh ketanah, jangan dikembalikan pada rak lagi.
8) Segera
lakukan pemetikan pada jamur yang payungnya sudah mulai berkembang atau baru pecah agar terhindar dari pemencaran
spora.
9) Gunakanlah
keranjang atau wadah yang bersih dan selalu dicuci agar terhindar dari
kontaminasi hama.
10) Berikan
perhatian yang intensif pada kebersihan kumbung saat menyiram, memanen, dan
membersihkan gulma.
Mari saling bertukar ilmu dan
pengalaman jika anda berminat dengan usaha jamur konsumsi maka segera hubungi
kami di:
Cp:081-222222-825
BBM: 7f8be693
Fanpage: Lintang agro farm
Blog:
lintangagrofarm.blogspot.com
e-mail: jamurtiram55@yahoo.co.id
address: pc.8 Raman Aji,
kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur
terimakasih artikelnya. sangat membantu menambah pengetahuan saya.
BalasHapusTerimakasih sangat membantu
BalasHapusuntk jamur merang, setelah panen berapa lama dia akan layu? hal ini berhubungan dgn pemasarannya.. thx.
BalasHapusSaya baru berbudidaya jamur merang,panen pertama.sampe 5 hari hasilnya lumayan,,jamur putih ,,bersih besar,namun hari ke 6 sampe ke Lima belas jamur mengecil dan warnanya kusam
BalasHapusMohon solusi permasalahan tersebut boss??trimakssh sblmnya