Assalamu’alaikum…wr.wb.
Sebelumnya kami ingin memberikan
selamat datang dan terimakasih kepada anda yang membuka dan membaca artikel
ini, karena anda akan mengenal beberapa tips menganai teknik dasar budidaya
jamur tiram. Mungkin anda tidak sengaja menemukan atau memang sedang mencari
artikel terkait pembudidayaan jamur tiram. Apapun latar belakang tujuan anda,
yang pasti anda sudah memulai langkah yang baik dengan memperkenankan diri
membaca artikel singkat ini.
Baik, jika anda adalah pemula
ataupun anda seorang yang telah berpengalaman dibidangnya kami sekedar ingin
berbagi pengalaman dengan apa yang telah kami lakoni selama ini mengenai
pembudidayan jamur konsumsi khusunya jamur tiram. Jamur tiram yang seperti kita
ketahui bahwa kehadirannya sangat disambut hangat oleh para konsumen dan
memiliki tempat tersendiri dihati masyarakat, serta sangat membantu
perekonomian masyarakat luas karena pembudidaya jamur membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya, jadi
secara otomatis pengusaha budidaya jamur telah membantu Negara meminimalisir
pengagguran di Indonesia.
Selamat sekali lagi untuk anda
karena anda masih membaca artikel ini, Dalam budidaya jamur tiram ada beberapa
syarat dan tekhnik khusus yang harus diketahui dan dikuasai supaya
pembudidayaan berkembang sesuai dengan harapan khususnya wajib diketahui bagi
para pemula.
Berikut adalah beberapa teknik
dasar memulai budidaya jamur tiram:
1. Seleksi
bibit/baglog
Jika anda memulai usaha dengan membeli bibit langsung dalam kemasan yang sudah siap rawat atau lebih dikenal dengan nama BAGLOG/BEDLOG yakni media tempat tumbuhnya jamur yang berisi serbuk kayu berkualitas yang telah di inokulasi dan berisi mycellia yang rata. Dalam membeli baglog, harus memilih baglog yang berkualitas dan di inokulasi dari bibit yang berkualitas pula sebagai jaminan mutu benih jamur. Baglog yang bagus ditandai dengan tumbuhnya mycelia tipis merata diseluruh bagian baglog. Baglog uasahakan jangan terlalu keras dan micellia tidak terlalu tebal agar jamur mudah tumbuh.
2. Kumbung/
rumah jamur
Jamur
perlu memiliki tempat untuk tinggal sebagai rumah supaya dia terjaga dan
terlindungi dari cahaya matahari langsung dan sirkulasi udara yang berlebihan. Kumbung cukup
dibuat secara sederhana yakni berdindingkan bamboo dan beratapkan daun nipah
saja. Usahakan bilik untuk tidak terlalu rapat supaya cahaya dan sirkulasi
udara yang masuk sesuai dengan kebutuhan.
Menyediakan tempat yang nyaman dan baik untuk baglog sangat
disarankan agar memudahkan perawatan dan pemanenan. Jarak ideal antara rak
sekitar 80 cm – 100 cm. tingginya sesuai dengan jumlah baglog yang dimiliki
oleh pembudidaya. Dengan diameter baglog yang rata-rata 12 cm biasanya baglog
disusun hingga 14 – 16 tumpuk. Baglog siap di susun setelah berumur 10 – 20
hari dari inokulasi atau micellia dalam baglog tumbuh hingga 10 – 50 %.
Setelah baglog tersusun rapi dalam rak, tunggu hingga micellia tumbuh merata pada baglog yakni 80 – 100 % baru kemudian penutup (kapas) baglog dapat dibuka . setelah kira- kira 3 – 5 hari, maka lakukanlah hal-hal berikut ini:
a.
Semprot/siram baglog dengan handsprayer dan lantai
dapat disiram dengan selang. Lakukan pada sore hari.
b.
Ulangi hal diatas pada pagi hari apabila keadaan
cuaca sekitar cukup panas atau baglog mulai terlihat sedikit kering. Lakukan
hingga tunas-tunas jamur mulai tumbuh. Biasanya setelah 5-10 hari perawatan.
c.
Jika banyak air yang menggenang pada lantai dan
baglog, maka buanglah segera dan pada baglog tersebut tusuklah dengan lidi agar
air cepat keluar dan baglog terhidar dari kebusukan karena terlalu lembab.
d.
Selama masa perawatan berlangsung, buatlah rumah
jamur selalu lembab dengan menyiramkan air pada lantai secara rutin.
e.
Hentikan penyemprotan dan penyiraman pada baglog
apabila jamur mulai tumbuh merata agar jamur tidak menyimpan kadar air yang
berlebihan dan terhindar dari kebusukan.
f.
Pastikan kondisi ruangan tetap lembab dengan
menyiramkan air kelantai sesekali saja jika memang kondisi benar-benar
diperlukan.
5. Perawatan
baglog pasca panen
Setelah
jamur tumbuh dan dapat dipanen pertamakali, maka kondisi baglog harus terus
diperhatikan agar jamur terus menghasilkan tunas yang bagus. Hal-hal berikut
sangat wajib untuk disimak dan diperhatikan:
a.
Bulan pertama: pasca panen jamur pertama, baglog
belum terlalu membutuhkan perawtan extra namun jangan sampai dibiarkan begitu
saja. Menjaga kebersihan baglog dari sisa panen harus sangat diperhatikan dan
menyemprot nya setiap kali panen usai dilakukan. Hindari menyiram baglog
sebelum panen Karena akan sangat mempengaruhi kadar air pada jamur.
b.
Bulan ke dua dan ketiga: pada bulan-bulan ini,
perobekan pada bagian belakang baglog yang membentuk huruf V dengan silet harus
dilakukan untuk memancing tumbuhnya tunas jamur. Kira-kira sekitar 1-2 cm
sambil mencongkel media dalam baglog. Lalu, diamkan hingga 3-5 hari hingga
micellia menutupi seluruh bagian baglog yang luka dan penyemprotan mulai
dilakukan lagi hingga beberapa kali jika kondisi cuaca sangat panas atau
kering. Hal ini untuk memicu tunas-tunas jamur tumbuh lagi. Catatan ( perobekan
ini dapat diperbanyak sesuai dengan permintaan pasar).
c.
Bulan ke empat dan seterusnya: memasuki bulan ini,
baglog mulai membuthkan perawatan yang ekstra untuk menjaga baglog tetap
memproduksi secara maksimal. Berikut adalah hal-hal yang perlu anda lakukan
secara intensif terhadap baglog:
1.
Kontrollah baglog satu per satu dan pastikan
baglog bersih dari kotoran apapun, Terutama oleh ulat kayu. Jika kondisi ulat
kayu sudah tidak memungkinkan untuk dibersihkan secara manual, maka boleh
menggunakan insektisida dengan system semprot siram, artinya setelah dilakukan
penyemprotan pada sore hari maka pada pagi harinya harus disiram dengan air.
Namun, akan lebih baik jika ulat kayu dapat dicegah sedini mungkin sebelum
menjalar lebih banyak.
2.
Untuk menjaga hasil panen tetap dalam kondisi yang
bagus maka penyemprotan pada bulan ke4 dan selanjutnya perlu diambahkan
nutrisi. Bahan-bahan nutrisi:
1.
Air rendaman beras/ rendaman bekatul
2.
Gula pasir 4 Sdm
3.
Urea 1 Sdm per 20 Ltr air
3.
Saat hasil panen jamur menurun atau baglog
terlihat kering , lakukan penyemprotan dengan nutrisi setiap sore hari untuk memastikan
baglog selalu dalam kondisi baik. Ingat, hanya saat kondisi baglong kering.
Satu hal
penting saat anda akan memanen hasil produksi adalah pastikan bahwa anda
memetik jamur pada pertengahan usianya, yakni sebelum jamur benar-benar mekar
sempurna. Pemetikan dilakkan dengan cara DITEKAN dan DIPUTAR perlahan. Usahakan
jangan sampai menarik jamur karena akan merusak baglog dan media pada leher
baglog tidak terputus.
Segera setelah
pemanenan, jamur harus langsung segera dipasarkan ke tangan konsumen agar
produk jamur masih segar dan baik untuk diolah.
Demikian beberapa
teknik pembudidayaan jamur konsumsi, khususnya untuk jamur tiram. Panduan ini
di tulis berdasarkan pengalaman lapangan pada usaha kami sendiri LINTANG AGRO
FARM yang melayani pembibitan, pembudidayaan, dan menyuplai jamur konsumsi
(jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping). Sebagai manusia biasa, pastinya
kami tak luput dari kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan teknik dasar
pembudidayaan ini. Kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan pembudidaya
yang lain akan sangat kami terima dengan hangat. Semoga cuplikan kecil ini
dapat membantu anda dan kita semua dalam langkah awal membudidayakan jamur
tiram.
Selamat mencoba
budidaya jamur tiram yang membuka peluang usaha besar bagi siapapun yang
berniat untuk membuka keran rezekinya sendiri..
Mari kita
bersama-sama sukseskan program pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran
di negeri ini.
Wa’alaikumsalam…wr.wb.
Salam hangat
dari kami…
Keluarga besar LINTANG AGRO FARM industry.
Cp:081222222825
BBM: 7f8be693
Fanpage: Lintang agro farm
Blog: lintangagrofarm.blogspot.com
e-mail: jamurtiram55@yahoo.co.id
address: pc.8 Raman Aji, kecamatan Raman Utara, Kabupaten
Lampung Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar