Bagi para pembudidaya jamur, kata
BAGLOG sudah bukanlah hal yang asing lagi untuk tidak diketahui artinya. Bahkan
sudah amat sangat popular dikalangan masyarakat awam yang hanya sekedar menjadi
konsumen. BAGLOG sangat erat kaitannya dengan JAMUR, baik jamur tiram maupun
jamur kuping. Di Indonesia sendiri kata BAGLOG biasa disebut untuk media tanam
jamur sebagai pengganti habitat asli dari jamur itu sendiri. Karena biasanya
JAMUR TIRAMdan JAMUR KUPING tumbuh pada permukaan kayu yang sudah lapuk atau
pohon yang sudah ditebang pada suhu lembab dan terlindung dari cahaya matahari
langsung.
Oleh karena keberadaan jamur masih sangat sulit untuk bisa
dikonsumsi setiap hari namun permintaan pasar akan jamur sangat bertolak
belakang, maka sebuah alternative diciptakan untuk mencukupi kebutuhan. Maka
dari itu, Untuk mempermudah pembudidayaan jamur di rumah terciptalah BAGLOG
sebagai representasi habitat asli dari jamur tiram dan jamur kuping. Media
tanam ini jauh lebih mudah dan terjangkau bagi para pembudidaya jamur karena
tidak memerlukan banyak dana dan tempat untuk pembudidayaanya.
Berikut akan dijabarkan beberapa
langkah membuat media tanam jamur F3 (BAGLOG) sebagai tahap akhir penanaman
jamur.
Karena habitat asli dari jamur
tiram dan jamur kuping sejatinya adalah kayu, maka untuk membuat media tanam
sama seperti aslinya bahan utama yang digunakan jugalah tentu harus kayu.
:D Pilihlah kayu berkualitas baik yang
dijadikan serbuk kayu, hal ini memudahkan pembuadidaya dalam memperoleh bahan
utama dan menata tata ruang jamur di rumah jamur (kumbung) nantinya.
Sebelumnya, anda harus menyiapkan
komposisi BAGLOG sebagai berikut:
Komposisi
|
Serbuk Kayu
|
Bekatul
|
Kapur
|
Gips
|
Tepung jagung
|
Tepung tapioka
|
Pupuk TSP
|
I
|
10.000
|
1000
|
100
|
100
|
-
|
-
|
50
|
II
|
1000
|
50
|
-
|
10
|
-
|
-
|
-
|
III
|
5000
|
500
|
10
|
-
|
400
|
-
|
-
|
IV
|
100.000
|
15.000
|
5000
|
1000
|
-
|
-
|
-
|
V
|
100.000
|
5000
|
2.500
|
500
|
-
|
-
|
500
|
VI
|
100.000
|
10.000
|
5000
|
1000
|
-
|
5000
|
500
|
Formula pencampuran bahan boleh
disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan di daerah masing-masing.
Pastikan anda menemukan komposisi yang pas untuk hasil yang bagus bagi jamur
anda.
Langkah-langkah pembuatan BAGLOG:
- A. Pencampuran
Jika semua
komposisi sudah tersedia dan lengkap, maka pencampuran semua bahan siap untuk
dilakukan. Namun sebelumnya yang perlu diperhatikan ialah keseragaman bentuk
partikel-partikel serbuk kayu, serbuk kayu sebaiknya diayak menggunakan ayakan
pasir agar didapat bentuk yang sama. Pada saat pencampuran berlangsung,
tambahkan kadar air pada media dengan menyiraminya, sebagai catatan hindarilah
terjadinya gumpalan-gumpalan yang akan menyebabkan bahan memiliki kadar air
yang tinggi. Pencampuran harus rata dan lembut.
- Pengomposan
Pengomposan ialah
menumpuk media tanam setinggi 50 cm, lalu ditutup menggunakan lembaran plastik
selama 2 hari hingga suhu mencapai 50 C dengan kadar air 50-65 % dan pH 6-7. Langkah
ini bertujuan untuk menguraikan senyawa-senyawa yang ada pada media tanam
sehingga mudah diserap oleh jamur. Jika media tanam mudah dihancurkan dan tidak
meneteskan air dalam jumlah banyak maka media tersebut sudah memenuhi syarat.
- Pembungkusan
Setelah kedua
langkah diatas diselesaikan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah
memasukkan media tanam kedalam plastic tebal (polipropilen) dengan ukuran 20 x
30 cm dengan kapasitas 1000 gr.
Setelah semua
media terbungkus kedalam plastik, pemadatan dengan cara manual ataupun mesin
PRESS BAGLOG harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi pengerasan media
yang akan menyebabkan jamur sulit untuk tumbuh. Menggunakan mesin PRESS BAGLOG
memberikan keuntungan dalam efisiensi waktu dan jumlah, serta katepatan tekstur
media.
Tinggi baglog
sekitar 20 cm dengan kedlaman lubang tanam ditengah sekitar 10 cm yang
berdiameter 2,5 cm. ujung plastic yang tebuka dipasang cincin baglog / paralon
yang dipotong menyerupai cincin baglog lalu ditutup dengan kapas atau kain
perca.
Mesin press baglog manual
Mesin press baglog modern
hasil baglog yang sudah di press
STERILISASI
DENGAN STEAMER/AUTOCLAVE
Untuk
menghasilkan media tanam yang baik memerlukan proses yang panjang, sebelum
media dapat ditanam, proses menyeterilkan baglog menggunakan steamer/autoclave
lebih dianjurkan untuk mendapatkan hasil yang efektif, efisien dan maksimal.
Mesin ini terbilang cukup mahal, karena dapat menampung baglog sesuai kebutuhan
anda. Biasanya mesin ini banyak dimiliki oleh pengusaha bermodal besar. Namun
jangan berkecil hati, bagi pemula mesin steamer dapat digantikan dengan drum
berukuran besar dengan tinggi 150 cm diameter 60 cm.
Steamer autoclave
harus terbuat dari baja supaya tidak terjadi ledakan karena tekanan tinggi
selama proses pemansasan uap air yang mencapai temperature 85 C. boiler harus
dilengkapi dengan thermometer sebagai pengukur tekanan uap.
Ruang sterilisasi
ini harus dibuat dengan bentuk persegi bahan beton. Didalam ruangan di buat
rak-rak sebagai tempat penyususnan baglog dan di lakukan 10-14 jam.
steamer ala LINTANG AGRO FARM pengisi uapnya pake kayu bakar
INOKULASI
Setelah
mengalami pengovenan, baglog didinginkan di suhu ruangan hingga 12 jam hingga
suhu mencapi 35 C – 40 C, jika suhu masih melebihi standar maka bibit jamur
tidak akan tumbuh. Proses penanaman bibit jamur kedalam baglog dalam keadaan
normal pada ruangan yang steril disebut INOKULASI. Proses ini harus dilakukan
dengan cepat untuk mencegah masuknya mikroba kedalam baglog. Lakukanlah dengan
partner anda, satu orang menanam bibit dan yang lain menutup kembali baglog
yang sudah di beri bibit.
Persiapkanlah
bahan2 berikut sebelum melakukan inokulasi:
1.
Ruang tertutup
2.
Lampu (api) spiritus kecil
3.
Bibit jamur tiram
4.
Pinset
5.
Alcohol 70 %
Setelah
persiapan anda selesai, berikut langkah melakukan proses inokulasi:
1.
Semprotkan alcohol 70 % untuk mensterilkan
ruangan, tangan dan kaki anda. Pinset juga harus disetrilkan dengan dicelupkan
kedalam alcohol.
2.
Menyiapkan bibit yang sudah dijadikan bagian
yang kecil2.
3.
Proses ini dilakukan didekat nyala api spirtus
untuk menjaga kesterilan.
4.
Tutup baglog dibuka, bibit dari botol diambil
menggunakan pinset lalu dimasukkan kedalam baglog. Untuk hasil yang baik, satu
botol bibit jamur F2 minimal dibagi kedalam 25 baglog.
5.
Tutup baglog segera ditutup oleh partner anda.
INKUBASI
Bibit yang telah
ditanam didalam baglog harus melalui proses terakhir untuk menumbuhkan micellia
merata pada baglog, proses ini disebut INKUBASI. Ruang inkubasi harus gelap dan
tertutup pada suhu 22 C- 28 C dengan terus mengontrol suhu yang ada menggunakan
alat pengatur suhu.
Baglog jamur
tiram/kuping diletakkan di atas lantai secara langsung dalam keadaan berdiri
dan ditumpuk hingga 3 tumpukan. Lama waktu yang dibutuhkan selama inkubasi
antara 30-50 hari hingga baglog dipenuhi dengan micellia putih. Jika mycelia
putih sudah tumbuh merata pada baglog, maka baglog siap untuk ditata kedalam
rak.
Lakukanlah
penyortiran baglog sebelum meletakkan nya kedalam rak untuk mendapatkan hasil
jamur yang bagus.
baglog yang telah dipenuhi dengan micellya putih
demikianlah sedikit pengetahuan yang bisa kami bagi, untuk pemesanan BAGLOG silahkan klik disini. kami akan melayani anda dengan sepenuh hati. :D
salam hangat,